Monthly Archives: Desember 2016

Midnight Trip To Bromo

Standar

Bismillahirrahmanirrahim..

Bromo, si cantik nan rupawan yang begitu memikat para penikmat alam termasuk saya untuk berkunjung kesana. Sudah sejak tahun 2011an saat saya masih kuliah di Magelang, saya beserta teman-teman berencana ke Taman Nasional ini, tetapi baru diberi kesempatan tahun ini, November 2016 (5 tahun dalam penantian ahihi)

Untuk ke sana banyak alternatif transportasi yang bisa digunakan, saya memilih untuk ikut open trip (berhubung hanya 2 orang) dan menurut saya open trip ini nyamanlah untuk cewek2 macam saya. Satu kelompok open trip berisi 6 orang yang pada awalnya kita ga kenal. Open trip bisa dicari di web, banyak kok yang nawarin. Kemarin saya memutuskan untuk pakai open trip BromoTrans (yang paling murah ahihi) dengan meeting point di Malang dengan menggunakan mobil jeep.

Malang-tengah malam-kami dijemput di Alun-alun dan kemudian sekitar jam 01.00 menuju ke Bromo. Sekitar jam 03.30 kami sampai di penanjakan sunrise, di sambut bukit bintang dengan landscape lampu kota yang seperti rasi bintang pindah ke bumi, selama perjalanan untuk menghemat tenaga kami tidur ahihi jadi gatau lewat mana aja, capek juga soalnya sebelumnya melakukan perjalanan dari Madiun menggunakan travel yang hampir 6 jam.

Sunrise waktu itu sekitar jam 5an, tetapi para sunrise hunter sudah berjajar di gardu pandang. Berhubung weekend maka lebih ramai dari biasanya, turis manca dari berbagai negara dan turis domestik dari berbagai daerah bejibun ngumpul jadi satu. Alhasil kita piknik cendol, mau foto harus antri dan jangan harap foto kita bersih dari yang namanya manusia selfie ahihi

November adalah musim penghujan di Indonesia, di langit sunrise tampak malu-malu tertutup awan tipis sedangkan saat memandang ke bawah, kami serasa berada di negeri atas awan. Bromo, Bathok, Semeru tertutup awan di kaki-kaki mereka menambah keanggunan.

1-sunrise

2-sunrise

Jam 06.00 kami turun ke tempat parkir jeep untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan trip ke Bukit Cinta. Bukit Cinta adalah semacam pertemuan dua kaki bukit yang memberikan view terbaik dari Bromo Tengger Semeru. Di bukit cinta ini kami hanya sebentar, selanjutnya menuju Midodaren.

 

3-love_hill

4-love_hill

Midodaren, adalah tempat padang rumput yang dikelilingi oelh pegunungan-pegunungan kecil. Banyak ilalang-ilalang liar tumbuh dengan tipe tanah campran antara tanah dan pasir hasil erupsi bromo.

6-midodaren

5-midodaren

Puas di Midodaren, kita lanjut ke Kawah Bromo. Dari tempat parkir sampai kawah berjarak sekitar 5km an, jalan lurus sekitar 2,5km dan mendaki sekitar 2,5km, semuanya jalan pasir. Untuk yang ga mau capek, ada fasilitas kuda yang biayanya sekitar 100k untuk pergi-pulang, tapi hanya sampai sebelum tangga. Untuk naik tangga harus pakai kaki sendiri.

7-bathok

8-kawah

9-tangga_kawah

Next, pasir berbisik. Kenapa dinamakan pasir berbisik?Karena katanya saat tertiup angin terdengar bunyi gemerisik dari pasir-pasir itu. Berhubung habis hujan maka saat sampai di sana tak ada pasir berbisik, adanya pasir menguap ahihi..Justru malah tampak seperti kepulan asap yang keluar dari bawah tanah.

10-pasir

11-pasir

The last but not the least, Bukit Teletubies tanpa Teletubies. Merupakan padang rumput berbukit-bukit.

12-teletubies

13-teletubies

Tinggal jalan pulang setelah puas berfoto kesanakesini, dan mendarat dengan selamat di Malang sekitar jam 14.00 untuk selanjutnya perjalanan pulang ke Madiun.

Sekian perjalanan yang cukup menguras tenaga, dan bersiap kembali untuk perjalanan-perjalanan berikutnya.

Rumah Allah, bismillah insyaaAllah di waktu yang tepat, tak pernah terlalu cepat dan tak pernah terlambat.

Madiun, 14 Shafar 1438 H (15 November 2016)